Umur 4 Tahun Diperkosa, 5 Tahun Disunat, 13 Tahun Dijual, dan Akhirnya, Dia Menyelamatkan Jutaan Orang dengan Kisah Hidupnya...Simak Selengkapnya...Bikin Terharu...




Umur 4 Tahun Diperkosa, 5 Tahun Disunat, 13 Tahun Dijual, dan Akhirnya, Dia Menyelamatkan Jutaan Orang dengan Kisah Hidupnya...Simak Selengkapnya...Bikin Terharu...


Perjalanan hidup seseorang tidak ada yang tahu, karena semuanya sudah diatur oleh Allah, Tuhan Yang Maha Mengatur.

Jangankan orang lain, diri kita sendiri saja tidak mengetahuinya secara pasti bagaimana kehidupan kita kedepannya.

Seperti kisah perjalanan hidup wanita berkulit hitam ini.

Wanita bernama Waris Diri ini memiliki kisah perjalanan hidup yang luar biasa menyakitkan, hingga kisah hidupnya dijadikan sebuah film yang berjudul 

"Desert Flower".

Ia hidup dengan latar belakang pemerkosaan, dihina dan bahkan dijual oleh ayahnya sendiri.

Namun hal itu tidak membuat wanita bernama Waris Diri ini putus asa dan bahkan menjadi pahlawan yang mencatat sejarah dunia!

Berikut kisah perjalanan hidup Waris Diri yang telah dijadikan sebuah film berjudul "Desert Flower" seperti yang telah dikutip dari situs ohtrending.

Tahun 1955, Waris lahir di Sumaria.



Kerana kemiskinan, dia harus menderita banyak penyakit.

Begitu dia lahir, dia diberi nama Waris yang bearti Bunga Gurun, dimana orangtuanya berharap dia menjadi bunga di gurun yang tandus sekalipun.

Saat dia berumur 4 tahun, meskipun hidup dalam kemiskinan, anak–anak di gurun ini mampu bermain kejar kejaran bintang.

Namun, masa kecilnya rusak ketika dia diperkosa oleh teman ayahnya sendiri.



Bukan mendapat bantuan, Waris malah harus dikurung karena dan wajib sunat sesuai kebudayaan mereka.

Ini yang membuat dirinya terus disiksa karena budaya mereka, anak perempuan yang disunat harus diperkosa dan disiksa!

Saat berumur 5 tahun, tiba – tiba Waris dihidangkan makanan yang sangat banyak.

Aneh, tapi dia tidak tahu kenapa makana tersebut dihidangkan untuknya, dan akhirnya dia makan saja.



Ternyata, setelah makan, dia dipaksa orangtuanya keluar dari rumah dan disunat secara kejam.

Tidak ada ubat bius atau penghilang rasa, dia terus dipotong di bahagian yang harus di potong dan dia tak berhenti mengeluarkan darah. Sakitnya bahkan sampai dirinya tak mampu lagi berteriak, hanya sakit dan seksaan yang dia derita waktu itu.

Bagi mata Sumaria, wanita yang bersunat bagi sudah kotor, di situlah para lelaki lain gampang dan mudah melakukan pelecehan seksual.

Jadi bagi dirinya yang sudah disunat, sangat berisiko bagi dirinya untuk diperlakukan secara jahat.

Dalam kehidupan seks, mereka percaya wanita yang sudah disunat, tidak akan mampu merasakan kepuasan, dan saat berhubungan, alat kelamin mereka akan koyak dan sakitnya bagaikan seksaan api neraka…

Setelah disunat, dia deman tinggi 2 hari dan hanya mampu tiduran di ranjang.

Kedua kakaknya mati setelah disunat kerana pendarahan dan infeksi. Jadi orangtuanya mengira dia juga akan mati, tetapi ternyata tidak!

Setelah disunat, dia tetap hidup seperti gadis normal lainnya, tetapi kerana dalam hati orangtuanya, dia telah kotor, dia akhirnay dijual dengan harga 5 ekor unta saat berumur 13 tahun kepada seorang tua yang berumur 60 tahun!

Dia tak tahan dengan seksaan ini, dia tak hentinya menangis dan mengadu ke ibunya untuk membantunya lari dari sana.

Ibunya sebenarnya tak tahan melihat begitu, tetapi kerana mamanya seorang wanita yang tak memiliki kuasa,

Mamanya hanya mampu menahan air mata dan meninggalkannya dan menyuruhnya lari ke tempat neneknya.

Dia lari tanpa mempersiapkan apa – apa. Kedinginan, kelaparan, menjadi temannya dalam melewati gurun pasir yang tak berujung ini.

Kedua kakinya berdarah, dan bahkan diperkosa oleh lelaki yang dia temui di jalan.

Tetapi, demi sampai ke tempat neneknya, dia tetap bangkit dan jalan terus meskipun rintangan depannya menanti dirinya.



Sesampainya di rumah neneknya, dengan senang neneknya menerimanya dan dia sepertinya pulang ke surga.

Dia membantu neneknya, dan neneknay juga sayang dan merasa terbantu dengan kehadirannya.

Beberapa tahun kemudian, kakak iparnya rekomendasikan dirinya untuk bekerja jadi pembantu di Inggris, Waris tidak menolak, bahkan merasa tertantang dan dia pun pergi ke Inggris.

Sesampainya di sana, dia hanya tahu, bekerja, bekerja, dan bekerja. Kelaparan dan ketakutan bukan lah santapan sehari – hari dirinya.

Tetapi tak lama setelah itu, 4 tahun kemudian, peperangan Sumaria terjadi dan kakak iparnya terpaksa dikirim pulng ke Sumaria.



Dia yang telah melihat dunia luar, tidak mau pualng lagi.

“Susah payah aku keluar, meskipun aku harus kelaparan di sini, aku akan tetap di sini”

Meskipun tidak ada tempat berteduh, dia sering tidak makan dan bahkan kelaparan.

Makanan sampah menjadi makan sehari – harinya. Sampai 1 hari, ada orang yang kasihan padanya dan menjadikan dia pelayan di satu restoran cepat saji.

Tuhan tak pernah diam, Dia melihat umat-Nya yang memerlukan pertolongan.

Tahun 1983, Waris yang berumur 28 tahun, sebagai orang Afrika, kulit hitam mengkilap dengan tulang wajah yang tegas dan kontras, tinggi badan yang tinggi, dan bibir besar membuat seorang fotografer terkenal meminta Waris menjadi modelnya.Terence Denovan

Terence Denovan, fotografer asal Inggris ini berkata,”Dia lebih berpotensi jadi model daripada pelayanan restoran!”

Waris mengiyakan dan disinilah titik dimana dia berubah!

Dalam waktu singkat, Waris menjadi terkenal! Dia menjadi salah satu model termahal di Inggris!

Dengan bantuan Terence, dengan cepat dirinya sebagai model menjadi semakin terkenal!

Boleh dibilang, dimana ada show, pasti ada bayangannya. Paris, New York, dimanapun itu, dia terkenal dengan sebutan “Mutiara Hitam Kemuliaan”.

Tahun 1987, dia akhirnya masuk ke dalam cover kalender yang membuat dia semakin terkenal.

Setiap tahun tidak hanya offer dari Terence, tetapi dari berbagai fotografer pun mencarinya.

Dia semakin dikenal oleh bangsa – bangsa, menjadi wanita kulit hitam pertama yang berhasil menjadi model profesional.

Tahun 1995, dia mulai memasuki dunia perfilman dimana dia banyak masuk ke acara TV show, dia menceritakan kisah hidupnya yang membuat geger seluruh dunia.

Tidak ada yang menyangka, kehidupan masa kecilnya begitu menyiksa, tersayat, bahkan hampir mati ketika disunat, namun sekarang dia keluar dari “perapian api” dan menjadi mutiara yagn sangat berharga.

Sebelum kisahnya di publikasikan ke dalam film, ada seorang penerbit buku duluan menerbitkan buku yang berjudul Desert Flower, bunga di gurun, menceritakan perjuangannya dalam kehidupannya yang gelap itu.

Barulah disitu, filmnya mulai di rencakana dan dimainkan,menjadi motivasi bagi setiap orang yang mungkin mendapatkan hal yang sama.

Tidak hanya itu, budaya sunat yang mengerikan ini menjadi pusat perhatian semua negara dan hampir semua negara Afrika mendapat kecaman untuk segera menghapuskan budaya ini, dan secara tidak terus, Waris, menyelamatkan wanita – wanita afrika.

“Aku percaya inilah pertolongan Tuhan, ketika aku tidak sanggup membela diriku, ketika aku tak diijinkan mati, itu karna Tuhan mau memakai aku dan menyelamatkan wantia – wanita Afrika lainnya.” kata Waris ketika diwawancara.

Bunga di gurun ini, telah mekar dan menjadi kemuliaan bagi orang – orang Afrika.




SUMBER    SRIPOKU.COM

Updated: April 04, 2018

0 Comments:

Post a Comment