Mengenaskan, Warga Kabupaten Tegal Ini, Dua Adiknya Menderita Luka Bakar, Kakaknya Belum Ditemukan


LEBAKSIU - Tujuh warga Desa Balaradin Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal menjadi korban meledaknya pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang. Selain bertetangga dekat, terdapat tiga orang korban di antaranya yang merupakan satu keluarga.

Ketiganya yakni Muhammad Taenari (31), Deni Purwanto (22), dan Anggi Pangestu (17). Mereka merupakan kakak-beradik anak pasangan Rojianto (50) dan Sofiah (50).

Dalam tragedi yang menewaskan sedikitnya 47 orang tersebut, Deni dan Anggi mengalami luka bakar, sementara Taenari belum diketahui keberadaan dan nasibnya.

"Sampai sekarang Neri (Muhammad Taenari) belum tahu nasibnya. Masih hilang. Kalau dua adiknya mengalami luka bakar," kata Rojianto saat ditemui radartegal.com di rumahnya di RT 01 RW 01 Desa Balaradin, Jumat (27/10).

Rojianto pertamakali mendapat kabar pabrik pembuatan petasan kembang api tempat ketiga anaknya bekerja meledak Kamis (26/10) sekitar pukul 11.00 dari Luri, warga Balaradin yang juga bekerja di pabrik yang sama dan berhasil menyelamatkan diri.

Kabar tersebut sontak membuat Rojianto dan anggota keluarga lainnya kaget. Mereka langsung diliputi kekhawatiran.

"Dapat kabar katanya pabrik tempat bekerja meledak dan dua anak saya sudah berada di rumah sakit. Sorenya istri saya langsung berangkat ke Jakarta untuk memastikan kabar itu. Ternyata benar," ucap Rojianto dengan mata berkaca-kaca.

Rojianto menuturkan, ketiganya baru sekitar dua bulan bekerja di pabrik petasan yang meledak. Namun sebelumnya Neri dan Deni sudah lebih dulu bekerja di pabrik pembuatan petasan lainnya selama sekitar tiga tahun dan dua tahun.

"Neri dan Deni sebelumnya kerja di pabrik petasan banting. Terus dioper ke pabrik yang meledak. Pemiliknya sama. Setelah itu Anggi ikut kerja di situ karena diajak," tuturnya.

Menurut Rojianto, terakhir kali berkomunikasi dengan ketiga anaknya pada Selasa (24/10). Dalam komunikasi melalui telepon seluler itu, mereka mengabarkan dalam kondisi sehat. "Hanya Deni yang bilang katanya mau pulang, mau ngambil motor," ungkapnya.

Rojianto dan keluarga masih menunggu kabar pasti terkait nasib Muhammad Taenari. Anak kedua dari tujuh bersaudara ini hingga kini masih belum ditemukan. "Sampai sekarang belum ada kabar," tutupnya.

Sumber:


Updated: October 27, 2017

0 Comments:

Post a Comment