Inilah Dampak Pembangunan Jalan Trans Papua


Jayapura – Direktur Program Papua Yayasan World Wide Fund (WWF) for Nature, Indonesia Benja V. Mambai mengatakan, pihaknya menyambut baik proyek infrastruktur Jalan Trans Papua yang dinilai memberikan dampak positif bagi masyarakat di Papua.

Hanya saja, kata Benja, setiap pembukaan jalan yang melewati hutan lindung, pastilah mempunyai dampak negatif yang memunculkan kerusakan ekosistem maupun habitat suatu komunitas organik, baik tumbuhan dan hewan.

“Sudah tentu punya dampak. Tak akan pernah pembangunan yang dilakukan tak memiliki dampak. Contohnya ketika jalan dibuka, pasti yang pertama secara geografis (ekosistemnya) akan berubah,” jelas Benja.

Apalagi, kata Benja, jika di sebelah kiri atau kanan jalan, pasti pohon-pohonnya ditebang. “Sehingga akan ada dampak negatif, meski tujuannya sangat positif untuk membuka isolasi wilayah,” terangnya kepada wartawan di Jayapura, Kamis 9 November 2017.

Meski begitu, kata Benja, hal terpenting saat ini adalah bukan mempermasalahkan proyek pembangunan Jalan Trans Papua itu, tapi yang utama saat ini adalah bagaimana semua pihak terkait, berupaya meminimalisir dampak dari pembukaan jalan di kawasan hutan lindung.

“Untuk dapat mewujudkannya, diperlukan komitmen dari semua pihak dalam upaya meminimalisir dampak itu. Sehingga diharapkan dari upaya ini, bisa menekan dampak negatif dari pembukaan jalan di kawasan hutan lindung,” tutur Benja.

Meski dinilai berdampak negatif, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat efek dari pembangunan Jalan Trans Papua, akan mampu merangsang perekonomian Indonesia.

Kepala BPS Provinsi Papua Simon Sapari mengatakan pembukaan jalan itu mampu membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kalau Jalan Trans Papua terbuka masyarakat tak kesulitan memasarkan hasil kebunya. Untuk itu, pembangunan jalan Trans Papua kita yakini akan mampu membantu perkembangan ekonomi masyarakat,” jelasnya. (Qadri Pratiwi)

Updated: November 22, 2017

0 Comments:

Post a Comment